Tahapan Tahapan dalam Metode Ilmiah


Seorang ilmuwan memiliki metode tertentu untuk menjawab permasalahannya. Metode yang digunakan oleh ilmuwan ini sistematis.

Metode ini disebut metode ilmiah. Metode ilmiah digunakan oleh para ilmuwan untuk memecahkan persoalan yang dihadapinya. Selain itu, ilmuwan menggunakan metode ini untuk mengetahui dan membuktikan jawaban dari suatu permasalahan. Secara sederhana, metode ilmiah dapat dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut.

Berikut ini penjelasan lebih lanjut dari tahapan dalam metode ilmiah.

a. Merumuskan masalah
Masalah yang ditemukan harus dirumuskan secara konkret atau tergambarkan dengan jelas. Hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan masalah dikesampingkan. Perhatikan contoh masalah berikut ini.

Sampai pada abad ke-16, sebagian orang, baik ilmuwan maupun bukan ilmuwan, percaya bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk tak hidup atau benda mati (teori generasi spontan).

 Mereka percaya bahwa belut berasal dari lumpur; katak berasal dari air hujan; atau tikus berasal dari kain kotor yang disimpan di gudang makanan. Mereka yang percaya teori generasi spontan juga mengamati bahwa lalat berasal dari daging busuk yang dipenuhi oleh belatung.

Bagaimana menurut Anda?

Salah satu ilmuwan yang meragukan teori generasi spontan adalah Francesco Redi, seorang ilmuwan berkebangsaan Italia. Redi bersahabat dengan ilmuwan Inggris bernama William Harvey. William Harvey ini pernah melakukan pembedahan terhadap seekor rusa betina. Dia menemukan fetus (janin kecil) pada rahim rusa tersebut. Harvey mengamati bahwa bentuk fetus tersebut mirip dengan rusa dewasa. Harvey menyimpulkan bahwa hewan tumbuh dari biji atau telur yang sangat kecil untuk dilihat dengan mata telanjang.

Redi, sebagai ilmuwan yang memiliki keingintahuan yang tinggi, berkeinginan untuk memecahkan masalah kehidupan ini. Redi ingin menguji kebenaran dari teori generasi spontan. Dari cerita tersebut, dapatkah Anda merumuskan masalah yang dihadapi oleh Francesco Redi? Selain itu, rumusan masalah dapat dibuat dari kejadian di sekitar kita. Misalnya dari kejadian banjir.

b. Menentukan Hipotesis
Melihat adanya kemungkinan kesalahan dalam teori generasi spontan, menunjukkan Redi telah memulai langkah untuk melakukan penelitian ilmiah. Hal ini, merupakan ciri khas ilmuwan untuk melakukan penelitian, yaitu mencari informasi tentang objek penelitian dan melakukan pengamatan (observasi). Redi mengamati bahwa belatung ditemukan bersamaan dengan adanya lalat pada daging busuk.

Observasi merupakan tahap awal yang sangat penting untuk dapat melakukan penelitian ilmiah seperti halnya yang dilakukan Redi. Oleh karena itu, agar data yang diperoleh tetap akurat, Anda harus selalu menuliskan hasil observasi Anda sesegera mungkin dalam sebuah buku. Setelah observasi dapat dilakukan dengan baik, Anda dapat menemukan pertanyaan atau permasalahan yang akan membawa Anda pada tahap selanjutnya, yaitu membuat hipotesis.

Berdasarkan hasil penemuan Harvey yang dipadukan dengan hasil pengamatannya, Redi mengajukan penjelasan alternatif tentang asal mula keberadaan belatung. Redi menyatakan bahwa dari daging yang segar tidak akan muncul belatung. Belatung muncul jika lalat dewasa menyimpan telurnya pada daging tersebut. Dugaan sementara Redi ini, dalam penelitian dikenal dengan hipotesis. Apakah itu hipotesis?

Hipotesis merupakan dugaan atau jawaban sementara dari suatu permasalahan. Ketika membuat hipotesis, Anda sedang memperkirakan jawaban sementara dari pertanyaan yang telah Anda buat ketika Anda melakukan observasi dan menggunakan informasi yang telah Anda miliki.

Dari hipotesis ini timbul prediksi. Prediksi adalah hasil yang diharapkan diperoleh dari hipotesis.

Kemampuan memprediksi sesuatu hal adalah keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang ilmuwan. Anda mungkin pernah melihat atau mendengarkan prakiraan cuaca di televisi atau radio. Para ahli meteorologi dapat memprediksi cuaca yang akan terjadi pada suatu hari dengan melakukan observasi dan menggunakan ilmu pengetahuan yang mereka miliki. Dengan demikian, kemampuan memprediksi adalah keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang ilmuwan. Melalui kemampuan memprediksinya, ilmuwan dapat menarik sebuah kesimpulan dari sebuah kejadian yang akan terjadi di masa yang akan datang dengan melihat kejadiankejadian atau data yang ada di masa yang lalu.

Prediksi yang Anda buat mungkin saja salah. Untuk menguji apakah prediksi yang Anda buat salah atau benar, Anda harus melakukan sebuah eksperimen (percobaan).

c. Menguji Hipotesis
Untuk menguji suatu hipotesis umumnya dilakukan percobaan (eksperimen). Akan tetapi, ada juga hipotesis yang diuji dengan pengamatan saja atau studi kepustakaan. Studi kepustakaan dilakukan dengan membandingkan berbagai sumber pustaka.

Dalam melakukan sebuah eksperimen, terdapat beberapa faktor yang memengaruhi eksperimen tersebut. Faktor tersebut antara lain variabel; populasi dan sampel; serta rancangan penelitian. Variabel merupakan suatu faktor entitas (berwujud) yang dapat memiliki nilai berbeda yang berpengaruh terhadap percobaan. Populasi dan sampel merupakan objek yang diamati di dalam suatu percobaan. Adapun rancangan penelitian adalah rencana dalam melakukan suatu penelitian, baik sebelum maupun sesudah
penelitian dilakukan. Rancangan ini termasuk metode penelitian serta alat dan bahan yang akan digunakan.


Tahapan dalam eksperimen, yaitu merencanakan eksperimen, melakukan eksperimen, melakukan observasi dalam eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data, menarik kesimpulan, dan menguji kembali kesimpulan.

1) Merencanakan eksperimen
Rencana eksperimen perlu dibuat serunut dan secermat mungkin agar data yang diperoleh akurat. Rancangan eksperimen meliputi penyediaan alat dan bahan, penentuan tempat dan waktu, serta cara kerja eksperimen.

Alat dan bahan yang diperlukan perlu didaftar agar tidak ada yang terlewat. Bahan adalah segala sesuatu yang digunakan dalam penelitian dan dapat habis. Adapun alat tidak akan habis digunakan. Dalam merancang percobaan Anda juga harus memperhatikan instrumen penelitian lain seperti biaya dan daftar check list peralatan yang akan digunakan.

Alat dan bahan apa yang digunakan oleh Redi untuk melakukan eksperimen? Redi menyiapkan dua buah stoples, dua potong ikan segar, tutup plastik, dan tali.

2) Melakukan eksperimen
Redi melakukan eksperimen dengan menyimpan dua buah stoples pada tempat terbuka. Kemudian, pada setiap stoples dimasukkan potongan ikan segar.

Stoples pertama dibiarkan terbuka, sedangkan stoples kedua ditutup dengan plastik dan diikat kuat. Redi membiarkan kedua stoples tersebut beberapa hari.

Mengapa Redi menggunakan dua buah stoples yang diberi perlakuan berbeda?
Dalam melakukan eksperimen, kita harus menentukan kelompok percobaan, yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Fungsi kontrol adalah sebagai pembanding dalam percobaan yang sedang kita uji. Dalam membuat kontrol, keadaan perangkat uji dan perangkat kontrol sama, kecuali hal yang ingin dibandingkan.

Dalam membuat kontrol ini, kita juga harus menentukan faktor peubah atau variabel. Variabel merupakan suatu faktor yang berpengaruh terhadap percobaan. Variabel tersebut dapat dibagi menjadi variabel kontrol, variabel bebas, dan variabel terikat.
Variabel kontrol adalah faktor yang dibuat sama. Dalam percobaan Redi, yang menjadi variabel kontrol adalah stoples yang sama, ikan segar yang sama, dan waktu serta penempatan yang sama.

Variabel bebas adalah faktor yang sengaja diubah. Pada percobaan Redi tersebut yang termasuk variabel bebas adalah ditutupnya stoples dengan plastik dan satunya lagi tidak ditutup.

3) Melakukan observasi dalam eksperimen
Observasi (pengamatan) dilakukan untuk memperoleh data yang akurat. Observasi tidak harus menggunakan indra penglihatan (mata) saja, tetapi juga alat indra yang lainnya. Semakin banyak indra yang terlibat dalam observasi, data yang diperoleh akan semakin lengkap. Observasi pun dapat menggunakan berbagai alat bantu, seperti mikroskop, meteran, timbangan, termometer, dan pH meter. Alat yang digunakan disesuaikan dengan data yang akan diukur.

Pengamatan dengan menggunakan alat ukur akan menghasilkan data kuantitatif. Adapun pengamatan yang hanya menggunakan alat indra akan menghasilkan data kualitatif. Apakah yang dimaksud dengan data kuantitatif dan data kualitatif?

Sebagai contoh, misalnya Anda akan mengamati buah durian. Data kuantitatif yang diperoleh dapat berupa berat buah durian dan diameter buah durian. Adapun data kualitatif yang diperoleh, misalnya warna buah, rasa buah durian, aroma buah durian, dan tekstur kulit durian.

d. Mengumpulkan data
Hasil observasi adalah data, baik data kualitatif maupun data kuantitatif. Apakah data-data yang diperoleh dari percobaan Redi? Data yang diperoleh dapat disajikan dengan berbagai bentuk, seperti tabel atau grafik. Penyusunan data yang benar akan memudahkan orang lain untuk membaca, menganalisis, dan menarik kesimpulan.

Data yang diperoleh itu kemudian dapat dijadikan bahan analisis. Meskipun analisis data sebaiknya dilakukan melalui metode statistik yang rumit, Anda cukup membandingkan rata-rata dan persentase. Setelah itu, Anda dapat menganalisis apakah hipotesis yang dibuat sesuai dengan hasil percobaan atau tidak.

e. Menarik Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil percobaannya, Redi menyimpulkan bahwa lalat bukan berasal dari benda mati, melainkan berasal dari lalat hidup yang sebelumnya. Apakah hal tersebut sebuah kesimpulan?

Apa yang dilakukan Redi adalah suatu usaha untuk menarik suatu kesimpulan. Begitu pun Anda, kesimpulan dapat Anda ambil setelah mendapatkan data dari hasil percobaan yang Anda lakukan.

Kesimpulan merupakan kalimat yang meringkas suatu hasil percobaan yang telah dilakukan. Ketika Anda menarik kesimpulan, Anda harus memutuskan apakah data yang Anda peroleh mendukung hipotesis yang dibuat atau tidak. Anda mungkin perlu mengulang beberapa kali percobaan untuk dapat menarik sebuah kesimpulan. Bahkan, terkadang kesimpulan yang Anda buat dapat mendorong Anda mengajukan pertanyaan baru dan rencana-rencana percobaan baru yang dapat Anda lakukan.

f. Menguji Kembali Kesimpulan
Apakah percobaan Redi dapat meyakinkan semua orang bahwa lalat tersebut berasal dari lalat, bukan berasal dari daging yang membusuk?

Banyak orang, termasuk ilmuwan, yang meragukan penelitian Redi. Mereka juga menganggap tidak adanya belatung (cikal bakal lalat) di stoples yang ditutup rapat plastik karena tidak adanya udara. Mereka berpendapat bahwa diperlukan udara segar agar dari daging tersebut tumbuh belatung. Apakah reaksi Redi menghadapi hal tersebut?

Share this article :
 

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Newsoftpedia | Newsoftpedia Template
Copyright © 2012. Guru Rakyat - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Newsoftpedia Template
Proudly powered by Blogger